Sepuluh menit berlalu. Aku belum melihat sosoknya. Kemana
Arina? Hanya orang-orang asing dengan koper-koper yang dipegang orang-orang asing yang sibuk bolak-balik terlihat di sudut-sudut mataku.
“Indra?”
Sebuah suara mengagetkanku. Sesosok perempuan dengan
penampilan menawan berdiri di depan mataku. Menatapku dengan sorot bingung.
Aku merasa tersihir melihat sosok itu. Rupanya tidak
berubah. Seperti dulu, setahun yang lalu, sebelum dia memutuskan untuk menjadi
model di Jakarta dan pindah dari Jogja. Dulu, paras itu selalu memperlihatkan
senyum malu-malu padaku. Tapi sekarang…
“Ngapain kamu di sini?” tanyanya pelan dengan ekspresi wajah yang tidak bisa kubaca.
Terlambat bagiku untuk menyembunyikan kotak kecil yang
ada di dalam genggamanku. Entah kekuatan darimana yang membuat tanganku terulur
ke arah Arina, menunjukkan kotak kecil itu kepadanya. “Ini… buat kamu…,” ucapku dengan tergugup.
Arina menunduk, memperhatikan sebuah lingkaran kecil yang
tersemat di kotak kecil yang tutupnya telah ia buka itu. Sebuah cincin. Benda
yang kujanjikan saat dulu kami berpisah. Setahun yang lalu kami berjanji akan
mengikat cinta kami sepulangnya dia dari Jakarta.
“Kamu… masih ingat janji kita, kan?” tanyaku dengan suara
tercekat.
Arina menundukkan kepalanya tanpa memberi jawaban.
“Kamu… ingat kan?” ulangku lagi. Sesunggunya aku tidak
ingin mempertanyakan hal itu. Aku takut bila jawabannya…
“Tunggu, Rin!” sebuah suara membuyarkan pikiranku.
Seorang lelaki muncul dari belakang tubuhnya. Lelaki yang tengah menarik kopor
berukuran cukup besar itu berjalan ke arah Arina… ke arahku, tanpa menyadari
kekakuan antara aku yang tengah berdiri tepat di hadapan Arina.
Jantungku berdegup kencang tak karuan. Ada rasa takut
yang menggerogotiku.
"Ini… tunanganku,” kata itu terucap pelan dari bibir
Arina.
Dalam hitungan detik, mimpiku untuk menikah dan hidup bersama perempuan yang paling aku cintai, lenyap seketika.
Dalam hitungan detik, mimpiku untuk menikah dan hidup bersama perempuan yang paling aku cintai, lenyap seketika.
No comments:
Post a Comment